Serangan Israel Semakin Menggila, Kini Incar Target Bawah Tanah
BANDARJITU.NEWS – Serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, semakin menggila. Kini, Israel mengincar target-target di bawah tanah.
Sejumlah jet tempur Israel membombardir 150 target bawah tanah di wilayah Jalur Gaza bagian utara. Gempuran itu terjadi saat militer Israel mulai melancarkan operasi darat ke Gaza pada Jumat (27/10) malam.
Dalam pernyataan terbaru, militer Israel menyebut ‘target-target bawah tanah’ di Jalur Gaza yang digempur mencakup ‘terowongan teror, ruang tempur bawah tanah dan infrastruktur bawah tanah tambahan’. Mereka juga mengklaim sejumlah anggota Hamas tewas akibat serangan itu.
“Selain itu, beberapa teroris Hamas tewas,” sebut militer Israel dalam pernyataannya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Beberapa koresponden di Jalur Gaza dan wilayah Israel bagian selatan melaporkan gempuran dan serangan udara berlanjut pada Sabtu (28/10) waktu setempat. Namun, intensitas serangan itu tidak sekuat pada Jumat (27/10) malam waktu setempat.
Pasukan Darat Israel Masuki Gaza bagian Utara
Militer Israel menyatakan pasukannya telah memasuki wilayah Jalur Gaza bagian utara sejak Jumat (27/10) malam. Israel mengklaim hal itu dilakukan untuk meningkatkan serangan terhadap kelompok Hamas.
Pasukan infanteri hingga kendaraan lapis baja, yang disertai serangan udara besar-besaran, dikerahkan militer Israel ke Jalur Gaza. Hal itu disampaikan militer Israel yang baru saja mengumumkan perluasan ‘operasi darat’ terhadap Jalur Gaza.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyatakan pasukan Israel masih ada ‘di lapangan’ dan perang masih terus berlanjut. Hagari mengklaim pasukan Israel ‘mencapai kemajuan melalui beberapa tahapan’ dalam perang dan memperluas cakupan operasi mereka, meski tak menjelaskan apa maksud pernyataannya itu.
“Pasukan masih berada di wilayah tersebut dan melanjutkan perang,” ucap Hagari dalam konferensi pers .
Hagari mengatakan pasukan infanteri, pasukan lapis baja, pasukan teknik dan pasukan artileri berpartisipasi dalam operasi tersebut. Selain itu, ‘tembakan (udara) besar-besaran’ juga terus dilakukan.
Dia mengklaim sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. Hagari juga mengatakan Israel akan mengizinkan truk-truk yang mengangkut makanan, air dan obat-obatan masuk ke Jalur Gaza pada Sabtu (28/10) siang waktu setempat.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza setelah serangan mengejutkan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas itu dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Laporan otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas menyebut lebih dari 7.300 orang, kebanyakan warga sipil, tewas akibat serangan udara Israel. Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza juga mendorong Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meloloskan resolusi yang isinya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.
Resolusi itu menuai kemarahan Israel. Pihak Israel menyebut PBB tidak lagi memiliki legitimasi. Israel, yang menolak resolusi itu, menegaskan negaranya akan menggunakan ‘segala cara yang kami miliki’ dalam menghadapi Hamas.
Resolusi yang diajukan oleh Yordania mewakili 22 negara-negara Arab itu menyerukan ‘gencatan senjata kemanusiaan segera, yang bertahan lama dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan’.